Minggu, 03 September 2017

Bersetubuh dengan puisi

Bersetubuh dengan Puisi

Pada saat kita membaca sebuah karya sastra, tentunya diperlukan pengetahuan yang mendasari tentang sastra itu sendiri. salah satu karya sastra adalah puisi. Pada saat kita menulis , membaca, mengapresiasi, memberikan kritik terhadap puisi harus mempunyai pengetahuan dasar tentang puisi itu sendiri.

Berikut adalah pengertian puisi yang dikutip ddari KBBI :

pu·i·si n 1 ragam sastra yg bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; 2 gubahan dl bahasa yg bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus; 3 sajak;
-- bebas puisi yg tidak terikat oleh rima dan matra, dan tidak terikat oleh jumlah larik dl setiap bait, jumlah suku kata dl setiap larik;
-- berpola puisi yg mencakupi jenis sajak yg susunan lariknya berupa bentuk geometris, spt belah ketupat, jajaran genjang, bulat telur, tanda tanya, tanda seru, ataupun bentuk lain;
-- dramatik Sas puisi yg memiliki persyaratan dramatik yg menekankan tikaian emosional atau situasi yg tegang;
-- lama puisi yg belum dipengaruhi oleh puisi Barat, spt pantun, gurindam, syair, mantra, dan bidal;
-- mbeling sajak ringan yg tujuannya membebaskan rasa tertekan, gelisah, dan tegang; sajak main-main;


Menulis Puisi Indonesia 
1. Pengertian Puisi M. Atar Semi (1988: 93-94) mengutip tentang beberapa ahli sastra tentang pengertian puisi: 
a) William Worsworth mengemukakan bahwa puisi adalah kata-kata terbaik dalam susunan yang terbaik ( poetry is the best word in the best order ) 
b) Leigh Hunt mengatakan bahwa puisi adalah luapan perasaan yang imajinatif ( poetry is imaginative passion ) 
c) Mathew Arnold berpendapat bahwa puisi merupakan kritik kehidupan ( poetry is crities of life )
 d) Herbert Read berpendapat bahwa pusi bersifat intuitif, imajinatif dan sintetik (poetry is intuitive, imajinativeand syntetic ) Dari definisi-definisi diatas memang seolah terdapat perbedaan pikiran mengenai puisi. Oleh karena itu penulis menyimpulkan bahwa puisi merupakan kritik kehidupan dan luapan perasaan manusia yang dituangkan dalam bentuk tulisan kata-kata terbaik dan terindah, dan yang bersifat intuitif, imajinatif dan sintetik.
2. Jenis Puisi
Kita patut berbangga hati karena ternyata bangsa Indonesia memiliki kekayaan karya sastra. Berbagai jenis puisi dapat ditemukan dalam karya sastra Indonesia. Begitu beragamnya bentuk dan jenis puisi di Indonesia, maka dilakukan penggolongan berdasarkan waktu kemunculan puisi tersebut, cara pengungkapannya, keterbacaan sebuah puisi, dan lain-lain. Berdasarkan waktu kemunculannya, puisi dapat digolongkan atas tiga kelompok yaitu: (1) puisi lama, (2) puisi baru, dan (3) puisi modern. Modul ini pembahasannya dibatasi pada dua jenis puisi yaitu (1) puisi lama (pantun) dan (2) Puisi baru.
a) Puisi Lama
Puisi lama lahir sebelum kesusastraan Indonesia mendapat pengaruh dari kebudayaan barat. Masyarakat pada masa itu yang cenderung statis dan bersifat kolektif, melahirkan bentuk puisi yang sangat terikat oleh berbagai aturan. Puisi lama harus mengandung rima, memiliki jumlah larik tertentu, bahkan jumlah suku kata dalam satu larik terutama dalam pantun harus mengikuti ketentuan.
Ada beberapa jenis puisi lama yaitu: (1) mantra, (2) bidal, (3) pantun dan karmina, (4) talibun, (5) seloka, (6) gurindam, serta (7) syair.

Pantun 
a. Pengertian Pantun Pantun merupakan puisi melayu lama asli indonesia yang terdiri dari sampiran dan isi dengan rima a-b-a-b. Kata “Pantun” berasal dari bahasa jawa kuno yaitu tuntun, yang berarti mengatur atau menyusun. Pantun adalah sebuah karya yang tidak hanya memiliki rima dan irama yang indah, namun juga mempunyai makna yang penting. Pantun awalnya merupakan karya sastra indonesia lama yang diungkapkan secara lisan, namun seiring berkembangnya zaman sekarang pantun mulai diungkapkan tertulis. Pantun merupakan karya yang dapat menghibur sekaligus mendidik dan menegur. Pantun merupakan ungkapan perasaan dan pikiran, karena ungkapan tersebut disusun dengan kata-kata hingga sedemikian rupa sehingga sangat menarik untuk didengar atau dibaca. Pantun menunjukkan bahwa indonesia memiliki ciri khas tersendiri untuk mendidik dan menyampaikan hal yang bermanfaat. 
b. Struktur Pantun Pantun adalah bentuk puisi yang terdiri atas 4 (empat) baris yang bersajak, bersilih 2-2 (pola ab-ab), dan biasanya tiap baris terdiri atas 4 perkataan. Dilihat dari segi strukturnya, pantun dibangun atas ciri bait, larik (baris), rima, sampiran, dan isi. Selain ciri tersebut, sebuah pantun juga mementingkan irama pada waktu pengucapan atau penyampaiannya. Teks pantun terdiri atas empat larik/baris dan bersajak akhir a-b-a-b. Lazimnya, teks pantun terdiri atas dua bagian: dua baris pertama disebut sampiran dan dua baris terakhir disebut isi. Sampiran, yang biasanya berupa sketsa alam/suasana (mencirikan mayarakat pendukungnya), berfungsi sebagai pengantar (paling tidak menyiapkan rima/sajak dan irama dua baris terakhir) untuk mempermudah pemahaman isi pantun. Dua baris pertama merupakan pembayang atau sampiran, sedangkan dua baris berikutnya mengandung maksud atau isi. Sampiran yang biasanya merupakan ciri alam mengantarkan menuju isi atau maksud yang merujuk kepada dunia manusia yang meliputi perasaan, pemikiran, dan perbuatan manusia. Apa guna orang bertenun, } sampiran baris 1 untuk membuat pakaian adat. } sampiran baris 2.  
Ini baru pantun ya.....masih banyak banyak tentunya jenis puisi yang lainnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar